PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
merupakan makhluk yang memiliki kemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan, dan bertanggung jawab. Manusia mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi
kesempurnaan hidupnya dengan menciptakan kebudayaan. Di samping itu,
manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperbaharui, memperbaiki,
mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup
manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut.
1.
Apa hakikat manusia?
C. Tujuan
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan. Adapun
tujuan dari makalah ini sebagai berikut.
1.
Mengetahui tentang Hakikat Manusia.
2.
Sebagai tugas pada mata kuliah ISBD.
D. Manfaat
Adapun
manfaat pada makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Hakikat dari kita
(Manusia).
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens” (latin) yang berarti
berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dari dua definisi manusia tersebut dapat diketahui bahwa
manusia adalah suatu kelompok (tidak dapat hidup sendiri) atau individu yang
berpikir, berakal budi. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan
yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan
lainnya. Tingginya derajat manusia dibandingkan dengan makhluk lain ini
ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada manusia. Sebagaimana makhluk
hidup, tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat berpindah,
mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang memberikan
suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya tumbuh-tumbuhan tidak
dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang, tertawa ketika disiram atau
diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi dan berkomunikasi. Demikian
pula dengan binatang, walaupun ia dapat berpindah-pindah tempat, mempunyai
emosi dan dapat berinteraksi maupun berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya
hanya dalam lingkup dan proses belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya
dorongan naluri saja. Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi
karena selain mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas,
manusia juga mempunyai akal dan pikiran yang dapat memperhitungkan
tindakan-tindakannya melalui proses belajar yang terus menerus.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan sosial.
B.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural
dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan
tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke
dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam
–world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus
menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis
ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya
suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling
menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia
memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak
tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa
yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan
demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya
sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas
lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada
eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna
makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini
memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping
Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu
–quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari
eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak
terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum
diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti
ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya
menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan
evolusi manusia.Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam
pagar-pagar kokoh realita yg ada.Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia
untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam
alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting
mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap
gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada
motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia
dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan
atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi
uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg
bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg
independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu
keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan
dengan mengacu pada sistem nilai.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi
yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu
sendiri.
Menurut Abraham
Maslow (ahli psikologi), kebutuhan manusia dalam hidup dibagi
menjadi 5 tingkatan :
1.
Kebutuhan fisiologis;
Kebutuhan dasar, primer, dan vital. Menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar
manusia, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dsb.
2.
Kebutuhan rasa aman &
perlindungan; Menyangkut perasaaan, bebas dari rasa takut,
terlindung dari bahaya & ancaman penyakit, perang, kelaparan, kemiskinan
dsb.
3.
Kebutuhan sosial;
kebutuhan untuk dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai
anggota kelmpok, rasa setia kawan, kerjasama, dsb.
4.
Kebutuhan akan penghargaan;
kebutuhan untuk dihargai kemampuannya, kedudukan, jabatan, status, pangkat dsb.
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri; kebutuhan untuk
memaksimalkan penggunaan potensi-potensi diri, kemampuan, bakat, kreativitas,
ekspresi diri, prestasi dsb.
C.
Unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia di alam dunia ini memegang peranan
yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi dan mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadijan acuan tentang unsur-unsur yang
membangun manusia, yaitu :
1. Manusia yang terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu Jasad
(badan kasar manusia yang Nampak luarnya , dapat diraba dan difoto dan menempai
ruang dan waktu. Hayat (mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak),
Ruh (daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran), dan Nafas
(kesadaran tentang diri sendiri).
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur ,yaitu : Ide
(merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak),
Ego (bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ide),
dan Superego (struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira-kira pada usia
5 tahun yang terbantuk dari lingkungan ektstenal).
D.
Membedakan Manusia dengan makhluk lain :
Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia dilengkapi
oleh akal, perasaan, dan kehendak yang
terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan
perasaan manusia mampu menciptakan kesenian, dan dengan kehendak dari setiap
diri manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia
adalah suatu kelompok (tidak dapat hidup sendiri) atau individu yang berpikir,
berakal budi. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling
tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Hakekat manusia adalah (1) Makhluk yang memiliki tenaga
dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
(2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial. (3) yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. (4)
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya. (5) Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati (6) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya
merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas (7) Makhluk Tuhan
yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. (8)
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.Menurut
Abraham Maslow (ahli psikologi), kebutuhan manusia dalam hidup
dibagi menjadi beberapatingkatan : Kebutuhan
fisiologis, Kebutuhan rasa aman
& perlindungan, Kebutuhan
sosial, Kebutuhan akan
penghargaan dan Kebutuhan akan aktualisasi diri.Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia
dilengkapi oleh akal, perasaan, dan
kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.
B. Saran dan Kritik
Kami
menyadari bahwa pada makalah kami ini memiliki terdapat banyak kesalahan, maka
dari itu diharapkan masukan dan kritiknya untuk tulisan ini, sehingga kami bisa
memberikan hasil yang lebih baik untuk tugas-tugas selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar